Pages

Wednesday, October 31, 2018

Sistem Perencanaan SDM


KELOMPOK 1

Nama Anggota : 
1.Evita Yusrina Silfahmi (22215310)
2. Nadia Putri (24215921)

Kelas : 4EB19
1.     Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

2.     Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1.       Faktor – faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada di luar kemampuan organisasi  untuk mengendalikannya.           

-            Menurut Kiggundu, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah:
a)        Teknologi,
b)        Sosial budaya,
c)        Politik, dan
d)       Ekonomi.
-            Sedangkan menurut S.P. Siagian memperluasnya menjadi enam faktor, meliputi:
a)    Situasi ekonomi,
b)   Sosial budaya,
c)    Politik,
d)   Peraturan perundang – undangan,
e)    Teknologi, dan
f)    Pesaing.
Sebenarnya dalam keempat faktor yang diungkap Kiggundu juga sudah termasuk faktor administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2.    Faktor – faktor Internal
Yang dimaksud faktor – faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri.
                 Menurut S.P. Siagian faktor – faktor internal adalah:
a)      Rencana strategik,
b)      Anggaran,
c)      Estimasi produksi dan penjualan,
d)     Usaha atau kegiatan baru dan
e)      Rancangan organisasi dan tugas pekerjaan.
-           
Sedangkan menurut Kiggundu mengemukakan bahwa faktor – faktor internalnya meliputi :
a)      Sistem informasi manajemen dan organisasi,
b)      Sistem manajemen keuangan,
c)      Sistem marketing dan pasar dan
d)     Sistem manajemen pelaksanaan.
Antara faktor – faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh.  Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik-tolak dari pengkajian terhadap faktor – faktor tersebut
3.     Hubungan antara Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan Anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut.
1.    Anggaran merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik dan merupakan proses  lewat mana konflik – konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program – program konkret melalui pengalokasian sumber – sumber daya yang langka ke tujuan – tujuan program;
2.    Karena gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran intansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan yang dialokasikan untuk suatu instansi dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi jabatan – jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup dari pada administrasi publik  berhubungan dengan konteks politik lebih luas.
3.    Perencanaan sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani antara lingkungan politik luar dan aktivitas – aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan / kompensasi.
Dari semuanya, Klinger & Nalbandian mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia yang diusulkan oleh para manajer instansi dipengaruhi oleh realitas politik pada prioritas – prioritas yang ditetapkan oleh lembaga legislatif  dan perkiraan – perkiraan  sumber pendapatan. Perencanaan sumber daya manusia dimulai dari permintaan kepada para manajer dari supervisor – supervisor tingkat eksekutif, yang menyangkut informasi mengenai:  “Berapa banyak kedudukan dan jenis kedudukan apa, yang Anda butuhkan untuk mewujudkan tujuan programnya?”. Perencanaan sumber daya manusia itu berakhir dengan persetujuan lembaga legislatif atas program – program  tersebut dan pencariran dana untuk memenuhi kedudukan yang baru (atau yang ada).
Hubungan yang menonjol antara perencanaan sumber daya manusia dengan daya tanggap politik dapat ditunjukkan juga melalui cara di mana pemotongan anggaran mempengaruhi instansi – instansi pemerintah. Selama krisis cutback management,  langkah pertama dari manajemen biasanya berupa pemberhentian atau pembatasan penerimaan pegawai baru. Dengan cara demikian, ini berarti mengisi kedudukan – kedudukan yang ada dan karenanya kedudukan – kedudukan itu menjadi kosong. Jika situasinya menjadi sangat serius, kedudukan – kedudukan yang kurang penting dihapuskan, maka kedudukan – kedudukan tersebut dihapus selamanya dari instansi dan gaji dan tunjangan yang dialokasikan untuk kedudukan – kedudukan tersebut dikembalikan kepada lembaga legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk (cutback situation) dapat juga menyebabkan pengurangan atas gaji dari para pegawai, apakah melalui tindakan badan legislatif langsung ataukah melalui perundingan dan ratiffikasi persetujuan – persetujuan hasil tawar-menawar bersama.
Oleh karena itu nilai dominan yang mempengaruhi keterkaitan antara perncanaan SDM dengan lingkungan luar dan aktivitas – aktivitas pengalokasian utama adalah daya tanggap politik. Nilai ini mengisyaratkan bahwa sejumlah kududukan yang ditetapkan dan tingkat gaji dan tunjangan yang diberikan kepada setiap kedudukan, ditentukan  secara politik ketimbang administratif.
Jadi isu – isu seperti uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan penggajian melibatkan nilai – nilai lain di samping daya tanggap politik.  Misalnya, keadilan sosial mengharuskan bahwa laki – laki dan wanita harus dibayar secara sama jika mereka melaksanakan tugas – tugas yang secara substansial sama. Keduanya, gaji dan tunjangan – tunjangan ditentukan tidak hanya oleh lembaga legislatif, tetapi juga sering melalui proses tawar-menawar bersama yang mencerminkan pentingnya nilai hak – hak perseorangan.
Pada dasarnya, bagaimanapun juga, daya tanggap politik merupakan nilai dominan. Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama atau suatu paket kompensasi / imbalan dapat dirundingkan melalui tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun dari keputusan – keputusan itu dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif, melalui persiapan anggaran dan proses persetujuan, mencairkan dana – dana tersebut untuk mengefektivkan keputusan – keputusan tersebut.
4.     ANGGARAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN
v  Pengertian Anggaran
Pengertian anggaran menurut Mulyadi  “Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun”. Sedangkan pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan  “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
v  Macam-macam Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing unsur merupakan suatu paket anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :
1)      Menurut Dasar Penyusunan
2)      Menurut Cara Penyusunan
3)      Menurut Jangka Waktunya
4)      Menurut Bidangnya                                                                            
Adapun penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1.      Menurut Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda.
b)      Anggaran Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
2.      Menurut Cara Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran
b)      Anggaran Kontinu, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat (misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan).
3.      Menurut Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu tahun(misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja).
b)      Anggaran Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (misalnya anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal).
4.      Menurut Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran Operasional terdiri dari :
ü  Anggaran Penjualan
ü   Anggaran Biaya Pabrik
ü  Anggaran Beban Usaha
ü  Anggaran Laporan Laba Rugi
b)      Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan antara lain terdiri dari :
ü  Anggaran Kas
ü  Anggaran Piutang
ü  Anggaran Persediaan
ü  Anggaran Utang
ü  Anggaran Neraca
ü   
v  Manfaat Anggaran
Dengan adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan utama, dapat digunakan sebagai:
·         alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai, dapat memotivasi pegawai
·          menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai
·          menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
·          sebagai sumber dana seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan se-efisien mungkin
Dengan adanya anggaran akan terdapat perencanaan terpadu, terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat koordinasi dalam perusahaan, terdapat alat pengawas yang baik, serta akan terdapatnya alat evaluasi kegiatan perusahaan .Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat bermanfaat bagi manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan perusahaan, yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi dimasa yang akan datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan kegiatan, alat pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja
v  Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
v  Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. 
·         Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
·           Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
·         Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
·         Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
·         Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

v  Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
o   Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
o     Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
o   Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
o   Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
o   Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
o   Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
o    Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
o    Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

5.      FORCASTING SDM
·         Zero-Base Forecasting: menggunakan tingkat kekaryawanan organisasi saat ini sebagai titik awal untuk menentukan kebutuhan penyediaan staf (staffing) di masa depan.
·         Bottom-Up Approach: setiap level yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang terendah, meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat mengenai karyawan yang dibutuhkan.
·         Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan: Salah satu prediktor tingkat kekaryawanan yang paling berguna adalah volume penjualan. Ada hubungan positif antara permintaan produk dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan. 
·         Model Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata menggunakan model matematis.
·         Peramalan Ketersediaan (availability forecast) adalah aktivitas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan, dan dari mana sumbernya. Dalam rangka meramalkan ketersediaan (penawaran SDM), manajer sumber daya manusia mengamati sumber-sumber internal (para karyawan yang dipekerjakan saat ini) dan sumber-sumber eksternal (pasar tenaga kerja).


Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html

Monday, October 8, 2018

MSDM dan Organisasi PT Sinar Sosro

EVITA YUSRINA
22215310
4EB19
 
 
PT. SINAR SOSRO
Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. 
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
  • Peduli terhadap KUALITAS
  • Peduli terhadap KEAMANAN
  • Peduli terhadap KESEHATAN
  • Serta RAMAH LINGKUNGAN
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan. Perencanaan ini diperlukan dalam mengelola usaha karena:

1.Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru.
2.Adanya karyawan yang keluar karena pension, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya.
3.Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliansi dan pengembangan usaha lainnya.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.
3. Spesifikasi Tugas
Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:
1. General Manager 
merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.
f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
h. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.
2. Manager Produksi dan Maintenance (PM) 
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.
b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.
c. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.
d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e. Mengatur kegiatan perawatan mesin.
f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
3. Manager Personalia dan Umum 
Bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
4. Kepala Bagian Pembelian 
Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager Accounting dan Finance 
bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
7. Kepala Gudang
Bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c. Mengontrol persediaan bahan.
d. Memesan bahan bila telah habis.
8. Manager Quality Control 
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.
b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
9. Kasir 
Bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.
c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.
10. Keamanan 
Bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.
11. Analis 
Bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
4. Sistem Pemasaran Produk
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
(1)  Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
(2) Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
(3) Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP).
·        
·        Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user.
Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar.
5. Taktik Marketing
Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
Marketing Mix Product
Rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun teh melati.
§  Harga
Antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.
§  Place
Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
Karakteristik Konsumen
1.    Demografi
§  Usia                 : — Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun)
– Remaja (usia 13 sampai 18 tahun)
– Dewasa
§  Jenis Kelamin   : Pria dan Wanita
§  Pekerjaan          : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
§  Pendidikan       : Semua golongan masyarakat
Psikografis
Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
Geografis
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun daerah – daerah.
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.